Menyelami butir butir kata yang tersusun di tengah samudra makna, terasa sangat sejuk sambil menikmati pagi dan senja. Menuangkan rasa ke dalam secangkir kata, terasa sangat nikmat, terlebih saat gejolak jiwa mengalami puncak kegalauan, kegundahan, ataupun kebahagiaan. Semua terangkum di antara yang terserak, mutiara putih biru.
(Tanjunganyar, 10 September 2013)
PAHLAWAN
Oleh: Si Khoidah
Pahlawanku,
Kau bejuang demi bangsa dan negara.
Kau pun korbankan jiwa dan raga.
Pahlawan, kau menjadi pelita bangsa,
karena jasamu lah bangsa menjadi berjaya.
Pahlawan, kau kan kuingat selama-lamanya
OH PAHLAWAN
Oleh: Naili Rohmah
Oh Pahlawan,
Jasamu sangat besar bagi negara,
engkau mengorbankan jiwa ragamu,
walau hanya menggunakan bambu runcing.
Karena bukan itu yang terpenting,
yang terpenting adalah semangat yang membara di dalam hatimu,
Sehingga kau melawan penjajah tanpa rasa takut,
dan akhirnya kau memperjuangkan Indonesia.
Oh Pahlawan,
memang tiada yang bias kita beri,
hanya kami bisa menjadi yang lebih baik.
Memang kami tidak memperjuangkan Negara,
tapi semangat belajar yang giat,
dan meraih cita-cita setinggi langit.
Semoga kami bias berguna bagi nusa dan bangsa,
walau terkadang kami malas dan menyerah,
tetapi kami tekad, demi negaraku Indonesia.
Terima kasih oh pahlawan,
Jasamu takkan terlupakan
di dalam hati kami dan Negara.
SAHABAT
Oleh: Uyun Afifah
Darimu ku temukan arti sebuah persahabatan,
engkau hadir menemani hari-hariku,
saat sedih dan bahagia,
lalui hari bersamamu.
Ingatlah saat itu sahabat,
aku bercanda tawa bersamamu.
Namun, apakah kebersamaan ini terus berjalan,
akankah kita slalu bersama.
Persahabatan saat bersamamu,
kan slalu tersimpan di benakku.
Namun kini aku dan dirimu terpisah oleh waktu.
Janji yang pernah kita ucapkan di masa lalu,
akan terus teringat dalam ingatanku.
Ingatlah sahabat aku slalu mengenangmu,
tentang semua kebersamaan itu,
andai kau tau sahabat,
harapanku untuk tetap bersamamu,
semuanya telah menjadi kenangan,
yang terindah bagiku.
SAHABAT SEJATI
Oleh: Syeni Zidfi A
Sahabat...
Temani hariku dengan suka ria,
jalani hidup dengan gembira,
senang ataupun susah kita selalu bersama.
Mengarungi kehidupan ini dengan ceria,
tak ada yang tidak kita jalani bersama.
Kini...
Kita harus berpisah,
untuk meraih cita-cita kita.
Sahabat...
Aku ingin tetap bersamamu,
mengarungi kehidupan denganmu.
Sahabat tetaplah jadi sahabat sejatiku,
walau kita terpisah oleh jarak dan waktu.
BUNDA
Oleh Syeni Zidfi A
Oh bunda...
Engkau mengandungku 9 bulan,
melahirkanku dengan susah payah,
kasih saying selalu engkau curahkan padaku,
mendidikku dengan penuh cinta kasih.
Bunda...
Maafkan aku.
Aku terkadang menghiraukan ucapanmu,
serta menentang perintahmu.
Aku tak dapat membalas segala jasamu.
yang dapat ku berikan hanyalah doa untukmu
Doa agar Tuhanlah yang membalas jasamu
Serta Tuhan memberi panjang umurmu
untuk selalu bersamaku bunda
GURUKU
Oleh: Nurul Khikmah
Oh... Guruku
Kau sangat baik mengajari kami
dengan ikhlas ilmu kau limpahkan
Kau sabar walau siswamu nakal,
tak kenal lelah pantang menyerah.
Jasamu tak ku lupa
Engkau telah mendidik kami
menjadi anak pandai dan berbakti.
Terima kasih,
dari lubuk hati ku ucapkan kepadamu
wahai sang pahlawan
HIKAYAT ILMU
Pantun Nurul Alfina
Jika ke kota belikan kaca
Beli pita dua seuntai
Rajin menulis, rajin membaca
Itu pertanda anak yang pandai
Pergi ke hulu membuat pagar
Jangan terpotong batang durian
Cari guru tempat belajar
Supaya tidak tersesat kemudian
Perang di tekak ke batang sena
Belah buruh taruhlah temu
Barang di kerja takkan sempurna
Biar tak penuh menaruh ilmu.
sekrang udah keren ya Mts ku, gk kayak waktu angktanku dulu.
BalasHapushahaaha semangat.
Iya, terus dukung dan kasih masukan ya biar kedepannya lebih keren.
BalasHapus