logo

logo
Selamat Datang di Portal Pendidikan

Globalisasi dalam Kehidupan Berbangsa dan Bernegara




A.      Pengertian globalisasi
Secara etimologis, globalisasi berasal dari kata globe (bahasa Inggris) yang berarti dunia. Istilah globalisasi (globalization) berarti proses mendunia.
Globalisasi adalah proses di mana berbagai peristiwa, keputusan, dan kegiatan di belahan dunia yang satu dapat membawa konsekuensi penting bagi berbagai individu dan masyarakat di belahan dunia yang lain (A.G. McGrew, 1992)

Globalisasi berbeda dengan modernisasi dan westernisasi, meskipun ketiganya saling berkaitan. Globalisasi berbeda dengan modernisasi dan westernisasi, meskipun ketiganya saling berkaitan. Globalisasi adalah proses masuknya ke ruang lingkup dunia. Modernisasi adalah proses pergeseran sikap dan mentalitas sebagai warga masyarakat untuk bisa hidup sesuai dengan tuntutan masa kini. Westernisasi adalah suatu pemujaan terhadap dunia Barat yang berlebihan dan berupaya meniru segala sesuatu yang datangnya dari dunia Barat.
B.      Ciri, Faktor dan Aspek Globalisasi
Ada beberapa ciri yang menandakan fenomena globalisasi di dunia yaitu:
a.       Perubahan dalam konsep ruang dan waktu seiring perkembangan kemajuan teknologi transportasi, informasi dan komunikasi.
b.      Pasar dan produksi ekonomi di negara-negara yang berbeda menjadi saling bergantung akibat dari pertumbuhan ekonomi dan perdagangan internasional.
c.       Peningkatan interaksi budaya melalui media informasi dan komunikasi seperti televisi, film, musik, internet, dan olah raga internasional.
d.      Timbulnya masalah-masalah bersama yang muncul, misalnya masalah lingkungan hidup, krisis ekonomi, inflasi,terorisme, kemiskinan, dan sebagainya.
Ada dua faktor penting dan utama yang memengaruhi globalisasi:
a)      Berkembang pesatnya teknologi informasi dan komunikasi
b)      Adanya integrasi ekonomi dunia dan berkembangnya perusahaan transnasional.
Menurut David Held, dkk. terdapat empat aspek globalisasi:
1.       Kegiatan politik, sosial, ekonomi melintasi batas-batas Negara
2.       Meningkatkan ketergantungan satu sama lain dengan meningkatnya arus perdagangan, investasi, keuangan, migrasi dan kebudayaan
3.       Sistem transportasi, informasi dan komunikasi yang baru dan canggih membuat ide, barang, informasi, modal dan orang bergerak dengan cepat
4.       Peristiwa yang secara geografis jauh memiliki dampak dan pengaruh yang besar. setiap perkembangan lokal membawa dampak global, sehingga batas antara persoalan dalam negeri dan persoalan global menjadi kabur.
Arjun Appadurai mengidentifikasi 5 tipe keterkaitan global:
a.       Ethnoscapes (pergerakan manusia melintasi batas Negara)
b.      Financescapes (aliran uang melintasi sekat-sekat Negara)
c.       Ideoscapes (penyebaran gagasa dan ideologi politik yang mendunia)
d.      Mediascapes (penyebaran lintas negara gambar media di layar komputer, koran, TV, dan radio)
e.      Technoscapes (penyebaran teknologi ke seluruh penjuru dunia)
C.      Politik Luar Negeri Indonesia di Era Globalisasi
Hubungan internasional adalah hubungan yang berlangsung antara manusia satu dengan manusia yang lain yang berasal dari berbagai bangsa di penjuru dunia. Ada tiga bentuk pola hubungan antar bangsa: penjajahan (colonial), ketergantungan, dan sederajat.
Politik luar negeri adalah segala kebijakan, sikap, dan langkah pemerintah pusat yang diambil dalam melakukan hubungan dengan negara lain, organisasi internasional, dan subjek hukum internasional lainnya dalam rangka menghadapi masalah internasional guna mencapai tujuan internasional (UU. No.37 Tahun 1999). Politik luar negeri Indonesia adalah politik luar negeri bebas aktif.  Artinya, bangsa Indonesia bebas menentukan pandangan dan sikapnya terhadap masalah- masalah internasional dan bebas menjalin kerja sama dengan negara manapun tanpa dibatasi oleh perbedaan ideologi. Di samping itu, Indonesia juga aktif memperjuangkan kebebasan dan kemerdekaan, mengupayakan tegaknya hak asasi manusia dan hukum internasional, serta aktif menciptakan tatanan pergaulan internasional yang adil.
Landasan pelaksanaan politik luar negeri Indonesia adalah sebagai berikut.
a. Landasan idiil
Pancasila, khususnya Sila Kedua: Kemanusiaan yang Adil dan Beradab
b. Landasan konstitusional
Landasan konstitusional politik luar negeri Indonesia adalah UUD 1945.
1) Pembukaan UUD 1945 alinea pertama
2) Pembukaan UUD 1945 alinea keempat
3) UUD 1945 Pasal 11 Ayat 1
4) Tap MPR No. IV/MPR/1999
c. Landasan operasional
Undang-Undang Nomor 37 tahun 1999 tentang Hubungan Politik Luar Negeri Indonesia.
Tujuan Politik Luar Negeri Indonesia yang bebas aktif menurut Muh.Hatta, dalam buku "Dasar Politik Luar Negeri Republik Indonesia " adalah sebagai berikut :
a.       Mempertahankan kemerdekaan bangsa dan menjaga keselamatan negara
b.      Memperoleh barang-barang yang diperlukan dari luar negeri untuk memperbesar kemakmuran rakyat apabila barang-barang itu tidak atau belum dapat dihasilkan sendiri.
c.       Meningkatkan perdamaian internasional karena hanya dalam keadaan damai, Indonesia dapat membangun dan memperoleh syarat-syarat yang diperlukan untuk memperbesar kemakmuran rakyat
d.      Meningkatkan persaudaraan segala bangsa sebagai pelaksanaan cita-cita yang tersimpul dalam pancasila, dasar filsafat negara kita.
Contoh perwujudan Indonesia dalam melaksanakan politik luar negeri yang bebas aktif adalah sebagai berikut.
a)      Indonesia pada tahun 1955, menyelenggarakan Konferensi Asia Afrika yang melahirkan semangat dan solidaritas negara-negara Asia-Afrika yang kemudian melahirkan Deklarasi Bandung.
b)      Indonesia aktif dalam pendirian Gerakan Non-Blok pada tahun 1961, berusaha membantu dunia internasional untuk meredakan ketegangan perang dingin antara blok Barat dan blok Timur
c)       Indonesia aktif dalam merintis dan mengembangkan organisasi negara-negara di kawasan Asia Tenggara (ASEAN)
a)      Indonesia aktif ikut membantu penyelesaian konflik di Kamboja, perang saudara di Bosnia, pertikaian dan konflik di Philipina.
D.      Dampak Globalisasi di Berbagai Bidang
             1.     Dampak Positif
1)  Bidang politik
a) Meningkatkan penegakan hukum dan pendewasaan demokrasi.
b) Meningkatkan kedewasaan dalam partai politik.
c) Meningkatkan perlindungan HAM.
2)  Bidang ekonomi
Meningkatkan mutu produksi sehingga dapat bersaing di pasar internasional karena adanya pengelompokan dagang antarbangsa (APEC, AFTA, NAFTA, MEE, MEA, Uni Eropa) dan terbentuknya lembaga-lembaga ekonomi dunia yang beranggotakan negara-negara di dunia. Seperti IMF dan WTO.
3)  Bidang sosial budaya
a) Meningkatkan kepribadian, sikap hidup, dan dampak berpikir sehingga tidak mudah terpengaruh budaya negatif.
b)  Hidup menjadi mudah dan murah.
c)   Meningkatkan pendapatan masyarakat.
4)  Bidang iptek
a) Dapat menyerap iptek yang akan mendukung dan memperlancar pembangunan.
b) Lebih mudah mendapatkan informasi.
c) Memiliki wawasan lebih luas dalam memahami dan menangani persoalan.
5) Bidang sikap mental
Meningkatkan budaya disiplin dan etos kerja sehingga meningkatkan hasil produktivitas dan prestasi kerja.
6) Bidang hankam
Meningkatkan kewaspadaan dan ketahanan nasional, persatuan dan kesatuan bangsa, kesetiaan pada Pancasila, dan pemahaman Wawasan Nusantara sehingga terhindar dari separatisme, konflik sosial, dan disintegrasi bangsa.
              2.     Dampak Negatif
1) Bidang politik
Meningkatkan euforia politik/kebiasaan/kebebasan politik yang berlebihan, yaitu kegiatan yang mengatasnamakan HAM dan demokrasi, tetapi memiliki target utama meraih kekuasaan lokal atau pusat.
2) Bidang ekonomi
a) Membentuk jaringan global yang merangkul seluruh dunia dan mengarahkannya pada proses kendali negara yang mempunyai kekuatan ekonomi raksasa yang menimbulkan ketergantungan negara-negara miskin.
b) Menimbulkan kesenjangan kepemilikan modal yang mendorong timbulnya kesenjangan sosial ekonomi masyarakat.
3) Bidang sosial budaya
a) Menimbulkan pola hidup gesellschaft (perkembangan), artinya hubungan dan kerja sama antarorang atas dasar mencari keuntungan.
b) Menimbulkan bahaya yang mengancam nilai-nilai kemanusiaan (hal-hal yang harus dihindari), antara lain, sebagai berikut:
(1) Hedonisme adalah paham yang mengajarkan kesenangan dunia menjadi tujuan dan tindakan manusia.
(2) Materialisme adalah paham yang mengajarkan bahwa segala sesuatu ditukar dengan materi atau kebendaan.
(3) Sekularisme
(a) Paham yang tidak mengindahkan (tidak memerhatikan kehidupan agama.
(b) Paham yang memisahkan kehidupan negara dengan kehidupan agama.
(c) Paham yang hanya mementingkan kehidupan dunia.
(4) Individualisme adalah paham yang mengutamakan kepentingan individu.
(5) Egoisme adalah paham yang mengutamakan kepentingan diri sendiri.
(6) Ekstremisme
(a) Paham bergaya hidup yang berbeda (mempunyai batas kebiasaan atau norma).
(b) Paham yang berusaha untuk menggulingkan pemerintahan dan Negara dengan cara-cara kekerasan dan inkonstitusional.
(7) Elitisme adalah paham bergaya hidup elite (unggul) yang berbeda dengan keumuman masyarakat.
(8) Eksklusivisme adalah paham bergaya hidup eksklusif (menonjol) yang berbeda dengan keumuman masyarakat.
c) Perilaku menyimpang yang melanggar ajaran agama, moral atau etika, dan hukum.
(1)    Bidang hukum
(a) Meningkatkan kualitas dan kuantitas kriminalitas.
(b) Merebaknya penyakit sosial.
(c) Penyalahgunaan narkoba.
(d) Merebaknya pornografi.
(2)    Bidang lingkungan hidup
(a) Lingkungan menjadi rusak.
(b) Pencemaran lingkungan.
(c) Dekompensasi lingkungan
E.       Sikap terhadap Dampak Globalisasi
Pancasila merupakan penyaring terhadap pengaruh globalisasi. Kita sebagai warga negara Indonesia harus memiliki sikap dan usaha untuk menghadapi pengaruh dari proses globalisasi, di antaranya sebagai berikut.
1.    Selalu berusaha untuk meningkatkan keimanan dan ketakwaan terhadap Tuhan Yang Maha Esa sebagai penyaring terhadap pengaruh globalisasi yang bersifat negatif.
2.    Selalu meningkatkan penghayatan dan pengamalan kita terhadap Pancasila untuk memperkokoh persatuan dan kesatuan bangsa.
3.    Selalu meningkatkan ilmu pengetahuan kita agar dapat menilai mana yang dianggap baik dan benar terhadap pengaruh globa lisasi.
4.    Selalu meningkatkan pendidikan dan keterampilan kita agar dapat menjadi manusia yang berkualitas sehingga mampu bersaing dengan bangsa lain.
5.    Selalu meningkatkan penguasaan kita terhadap teknologi modern di segala bidang sehingga tidak tertinggal dan bergantung pada bangsa lain.
6.    Selalu mempertahankan dan melestarikan budaya lokal tradisional agar tidak digantikan oleh budaya bangsa asing.
7.    Selalu meningkatkan kualitas produk hasil produksi dalam negeri sehingga dapat digunakan dan selalu dicintai oleh masyarakat dalam negeri. Selain itu, produk hasil produksi dapat bersaing dan dapat merebut pasar lokal serta internasional.
Share this post :

Posting Komentar

PAPAN PENGUMUMAN

Agenda MTsNU Tanjunganyar Bulan April:
  1. Ujian Akhir Madrasah Berstandar Nasional (UAMBN) (2-6)
  2. Ujian Madrasah (9-13)
  3. Peringatan Isra' Mi'raj (15)
  4. Tryout Kabupaten (16-19)
  5. Ujian Nasional (23-26)

Statistik Blog

 
Support : MTsNU | DownloadRPP | BerintaNanggroe
Copyright © 2015. MTs. Nurul Ulum - All Rights Reserved
Template by Cara Gampang Modified by MTsNU
Proudly powered by Blogger